Hallo! Hier ist Firda! Ah, akhirnya gue bisa nulis post di blog kelas ini untuk pertama kalinya (setelah berkali-kali gagal log in, hehe).
Gue punya blog bernama dartharaiz.tumblr.com, jadi kalau mau follow gue ya follow aja di blog yang itu. Tenang aja, bisa difollow pake blogger juga kok (Eh kok jadi melantur gini sih, udah ah balik ke topik, balik ke topik!)
Off to topic... Beberapa orang (lebih tepatnya beberapa kakak kelas) sering nanya ke gue, kenapa gue, bisa-bisanya masuk (dan diterima) di aksel. Ya, kalo alasannya, itu karena gue pengen ngerasain, kayak gimana sih rasanya belajar di kelas akselerasi. Bukannya entar bakal stress? Ya, kalo itu sih di reguler juga bisa, cuma kalo di aksel emang harus diakui, tingkatnya jauh lebih tinggi. Tapi, kalo misalnya anak-anak aksel itu isinya cuma anak-anak nerd bin culun, maka di sini gue akan bilang, bahwa pernyataan itu, saat ini, adalah BENAR-BENAR SALAH. Kenapa? Karena sekarang, kelas 10 akselerasi memiliki anak-anak yang tidak hanya cerdas dalam belajar, mereka juga cerdas dalam bermain, bergembira dan menjadi gila!(dan juga beralay-alay ria *ini katanya Bimo loh.... XD*). Jadi, salah besar juga kalo ada yang bilang anak aksel itu menyia-nyiakan masa mudanya. Buktinya? Banyak! (Sayangnya, salah satu bukti tersebut tidak bisa ditampilkan disini).
Awalnya, anak-anak kelas 10 akselerasi adalah murid-murid pendiam, pemalu, canggung dan hanya menunjukkan gairah hidup mereka pada saat belajar (Iya gitu?). Namun lama-kelamaan, seiring waktu berjalan, seiring kami memakai nama ANUBIS, sedikit demi sedikit, kegilaan itu mulai meledak. Dari mulai letupan-letupan kecil hingga ledakan mahadashyat, seluruh Anubisian mulai menampakkan ketidakwarasan masing-masing. Pada saat belajar, istirahat, pulang sekolah, ekskul, UTS hingga TO dan pengumuman Densus Award, semua kegilaan Anubis terlihat dalam bentuk cendawan-cendawan keceriaan, yang merupakan ciri khas dari para Anubisian.
Dan beberapa guru pun mendorong kami untuk melakukan hal tersebut. Misalnya, ibu Grace (makasih atas dorongannya bu) dan PAK MUFID (Ah yang ini mah, benar-benar kompor utama!). Bu Tuni, selaku wali kelas Anubis, juga ikut mendorong, meski menurut saya, dorongannya tidak seperti ibu Grace (atau apalagi PAK MUFID).
Pada intinya, kami anak Anubis, adalah anak-anak akselerasi yang bahagia dengan status dan pekerjaannya sebagai murid kelas akselerasi. Dan kami, adalah anak-anak yang juga selalu berusaha untuk menjadi kompak dan ceria sampai dua tahun di kelas ini selesai untuk dijalani...
Baiklah, sekian postingan gue. Maaf kalo ujung-ujungnya jadi rada gaje, istilahnya aneh-aneh(ini mah elunya yang ..... eh gajadi deh) dan pokoknya jadi rada cacat-cacat. Yang penting, gue ucapin semilyar terima kasih untuk semua yang sudah membaca postingan ini.
Firda Fairuz
3 komentar:
wiw, akhirnya firda nulis jga...
not bad fir,,,,
-adit-
hmmm.....
segera berbenah diri untuk menggantikan ONYX......
Ayo tebak..siapa saya?
hmmm....
Pak Mufid???
Posting Komentar