Well, hello there Anubisians!
Gue pengen nyempein sesuatu, penting banget (buat gue). Gue sih sebenernya udah pengen banget nulis ini sejak beberapa hari yang lalu (>2 minggu yang lalu sih ^^'). Dan akhirnya, baru kesampaian sekarang...
Well, here it goes.
Udah 1 tahun kurang 4 hari gue ada di Anubis, dan udah selama itu juga gue berusaha untuk beradaptasi (baca: berlaku seenak jidat gue (baca lagi : EGOIS)) di sana. Dalam usaha "adaptasi" itu, gue bersikap senyaman (baca lagi sebagai seenak jidat) mungkin, supaya perasaan gue kerasan di sana. Dan selama gue berlaku seperti itu, banyak (ah tapi kayaknya semua orang deh, haduh maaf...T_T) orang yang jadi "korban" gue. Jujur, gue orangnya kurang sensitif sama keadaan orang lain, jadi kalo misalnya ada orang ngerasa gak enak sama gue, sejauh orang itu ga nunjukkin sesuatu (misalnya ngeluh/curhat/ngeluarin tampang kesel dll.), ya guenya biarin aja (dan parahnya lagi karena gue suka gak "ngeh" sama keadaan sekitar, gue cuek aja). Dan ini, sejauh yang gue tahu & rasa, udah terjadi selama 1 tahun kurang 4 hari itu.
Gue juga, secara sadar, gak mau bersikap kayak gini. Masalahnya, dengan dua penyakit gue yang sudah tercantum di atas (dan musibah-musibah lainnya), gue selalu melupakan hal itu ketika di kelas dan tetep aja, ujung-ujungnya gue bersikap seenak jidat gue lagi. Habis mau gimana lagi, saat pertama kali ada di Anubis, gue lihat lingkungan sosial Anubis itu dipenuhi oleh orang-orang yang enggak peduli sama detil-detil kecil dalam pergaulan (contoh detil kecil: penggunaan bahasa yang tidak menyinggung orang lain dst.). Semuanya terlihat serba bebas. Semua orang bersikap seenaknya tiap orang yang ada. Memang, ada pengecualian dari hal itu, misalnya Laras (dan juga Gise, dan Detti, dan Muti, dan Agung). Dan, menyikapi hal itu, ya gue juga ikut bersikap seenak jidat gue. Karena pada awalnya gue berpikir seperti ini, "Ah, yang lain kan kelakuannya kayak gitu juga, jadi boleh dong kalo gue juga (bersikap) seenak gue aja?"
Tapi, satu semester berlalu, dan gue terbukti salah. Ternyata, semua orang cukup peka untuk merasa kesal ke gue (sebenarnya sih gak cuma ngerasain kesel aja, iya gak? ^^') karena keegoisan gue.
Dan hal itu terbukti pada waktu outbond di Caldera. Semua orang udah gondok ama gue, dan di sana gue cuma bisa nyesel en nangis atas perbuatan gue. Gue pun ngejelasin kalo sebenernya gue gak seperti orang-orang yanng pikirin, karena gue juga adalah orang yang baik dan mau kerja sama. Selain itu, gue juga ngasih tau kalo gue bersikap seenak jidat karena itu adalah reaksi dari ketidaknyamanan perasaan gue, yang diakibatkan dari orang-orang yang salah paham dalam memahami gue, atau orang-orang yang "mengasingkan" gue.
Pause. Gak ngerti ama kalimat terakhir di paragraf atas? Lihat diagram di bawah ini :
Orang-orang salah paham ama gue/mengasingkan gue -> Gue ngerasa gak enak -> Gue berlaku seenak jidat biar ngerasa enakan lagi
Maaf, yang tadi itu memang bukan diagram yang sesungguhnya, karena diketik :P. Tapi sekarang lo ngerti kan, kenapa gue bersikap kayak gitu? Sebenernya sih, dalam pengertian "berlaku seenak jidat", gue ga cuma bersikap egois, gue juga bersikap seperti, yah, sepertinya lo semua udah tau (contoh :berburuk sangka, iri, dll.).
Dan, beberapa hari yang lalu (>2 minggu yang lalu), gue pun kembali memikirkan hal tersebut. Kenapa bisa? Ya, kalo seandainya alumni-alumni Carve gak nanyain siapa caang yang egois (pas LD II, maaf bawa-bawa ekskul), gue juga gak bakalan inget kalo gue sama sekali belum berubah. Dan, pada saat gue mikirin hal itu, gue pun kembali menangis, karena baru pada saat itulah, gue sadar, temen-temen gue di Anubis (dan juga teman lain di sekolah) udah menahan emosi mereka dan tetap berteman dengan gue, selama 1 tahun kurang 4 hari, supaya gue gak selalu sendirian. Apa yang udah mereka rasain selama ini tentang gue? Apa hal baik yang udah gue lakuin buat mereka? Jangan-jangan mereka cuma pernah ngerasain "kejahatan-kejahatan" gue..........(sakit hati karena keegoisan gue, dst.)
Dan karena gue menyadari hal itulah, di sini, gue pengen bilang,
Anubis, thank you a trillion for being my friend, I'm so sorry for being stubborn since the first time I was in :'). And again, for being egoistic... :'''(.
And, I really thanked to all of you who ever stood by me, for not letting me alone. I am very thankful for having classmates like the one I have in Anubis, :')